Pages

Senin, 30 Juli 2012

SEBUAH JALAN

datang sebuah jiwa yang tenang. yang mulai menghembuskan nafas keteangan jiwa. jiwa menjadi satu dengan raga yang semakin hari semakin kuat menopang hidupnya. senyum manis pun mulai berkembang dari sebuah bibir manis seorang gadis yang mulai tumbuh dewasa. hari-harinya begitu ceria, bersama orang disekelilingnya begitu menyayanginya.

matahari yang bersinar cerah mulai enutup tirainya. hari pun terasa gelap, bahkan terdengar suara dalam yang menggelegar dalam hati. hari itu merupakan hari dimana gadis itu harus melupakan segala konsep yang telah ditulisnya. sebuah jalan yang kosong dan sepi harus dia hadapi, dia harus bisa berjalan di jalan itu tanpa orang yang sayang kepadanya lagi. jalanan itu terlihat kosong dan sepi didepan mata tapi pada kenyataannya jalanan itu sangatlah kejam. banyak badai, topan, dan petir yang menyerangnya. "aku harus kuat", kata gadis itu dalam hati.

sudah berminggu-minggu gadis itu melewati jalanan ini seorang diri. tiba-tiba sebuah warna yang menyala sangat terang menyilaukan matanya. mulailah dia mendekati warna tersebut, selangkah demi selangkah dia berusaha memberanikan dirinya untuk mengambil tindakan tanpa teman disisinya. mulailah dia mengambil warna yang menyilaukan itu, yang ternyata bunga yang sangat indah sekali. tapi gadis itu merasa ada sesuatu yang aneh, gadis itu tidak dapat menyium harum dari bunga tersebut.

begitu bahagianya gadis itu sampai dia tidak peduli lagi akan waktu yang telah dilaluinya. pagi, siang dan malam hanya dia berikan untuk bunga tersebut. "aku gak akan pernah menyianyiakanmu, seperti apapun bau mu nanti aku akan berusaha tetap ada disisi mu, karena bagiku kekurangan mu adalah kelebihan bagiku", ucap gadis manis itu. bunga itu tak selalu menampakkan dirinya dengan kebaikan, bahkan dia sering membuat gadis itu diam melamun dan berfikir keras akan pentingnya bunga tersebut baginya....

0 komentar:

Posting Komentar